Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Hewan Mirip Jari Tangan, Apa Itu? Ini Penjelasan Ahli LIPI

Kompas.com - 01/12/2021, 21:00 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Video viral mengenai hewan yang mirip jari tangan dan disebut semacam kepiting, viral di media sosial Instagram dan TikTok. 

Salah satunya diunggah oleh akun TikTok @nurspty11. Unggahan tersebut bahkan sudah ditonton sebanyak lebih dari 4 juta kali tayangan. 

Warganet juga penasaran dengan hewan tersebut. 

Postingan serupa juga diunggah oleh akun Instagram @keluarbentar, pada 27 November 2021.

Lalu hewan apakah itu? 

Baca juga: Foto Viral Pasutri Naik Motor hingga Menara Eiffel, Begini Ceritanya

@nursepty11

##fauna ##animals

? DJ MONEY TIKTOK REBORN MAYA FYZ - ???????????????? ????????????
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh KELUAR BENTAR (@keluarbentar)

Penjelasan ahli LIPI

Peneliti di Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ismiliana Wirawati mengatakan bahwa hewan laut dalam video tersebut adalah teripang atau timun laut.

"Betul, itu timun laut. Teripang yang tidak komersil. Berdasarkan pengamatan sekilas, timun laut tersebut anggota famili Caudinidae," kata Ismiliana saat dihubungi Kompas.com, Rabu (1/12/2021).

Timun laut yang termasuk dalam kelompok Caudinidae biasanya memiliki ukuran panjang tubuh 2-5 cm saat hidup.

Teripang atau timun laut bernilai ekonomis karena kerap dijadikan makanan atau obat.

Kendati demikian, Ismiliana mengatakan bahwa teripang dalam video tersebut bukanlah teripang komersil.

"Alasan utama, karena dinding tubuhnya tipis. Ada juga kemungkinannya karena belum diketahui potensi kandungan nutrisinya," ungkap dia.

Baca juga: Tel Aviv Jadi Kota dengan Biaya Hidup Termahal di Dunia

 

Habitat teripang

Ismiliana menjelaskan, habitat mereka di substrat berpasir. Timun laut itu mempunyai kebiasaan burrowing atau membenamkan diri di dalam sedimen pasir

"Dia habitatnya membenamkan diri di pasir," ujar dia.

Kebiasaannya muncul di permukaan untuk membantu pertukaran gas kerana mereka mempunyai pokok pernafasan, sejenis paru-paru air, yang melekat pada cloaca.

Keberadaannya teripang atau timun laut bisa ditemukan hampir di seluruh perairan pantai, mulai daerah pasang surut yang dangkal hingga perairan lebih dalam.

Hewan ini menyukai dasar pasir yang halus dan banyak ditumbuhi tanaman pelindung atau tumbuhan berbunga di laut dangkal, seperti lamun dan sejenisnya.

Teripang suka tempat yang bebas hempasan ombak. Keberadaannya juga dipengaruhi oleh pasokan makanan dan musim pemijahan atau musim kawin.

Pemijahan merupakan proses pengeluaran sel telur oleh induk betina dan sperma oleh induk jantan yang kemudian diikuti dengan perkawinan

Banyak jenis teripang yang akan mendekati garis pantai saat musim memijah.

Musim pemijahan biasanya berlangsung 1 atau 2 bulan setiap tahunnya.

Berbeda dengan yang hidup di daerah subtropis, spesis yang hidup di daerah tropis tidak mempunyai waktu atau musim pemijahan tertentu sepanjang tahun.

Baca juga: Viral Tantangan Masturbasi DDD Challenge di Medsos, Apa Itu?

 

Banyak jenis teripang yang belum divalidasi

Menurut Pradina Purwati dalam Jurnal Oseana 2005 berjudul “Teripang Indonesia: Komposisi Jenis dan Sejarah Perikanan” terdapat ratusan spesies timun laut di Indonesia.

Ada sekitar 350 spesies timun laut dan 54 spesies di antaranya adalah kelompok teripang komersil atau diperdagangkan.

Namun dari 54 spesies itu, baru ada 33 spesies yang sudah divalidasi penamaannya secara taksonomi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com